Membentuk
generasi emas
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintahan.
Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat. Untuk mempersiapkan peserta didik
agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup. Secara tepat di
masa yang akan datang,
baru saja kita memperingati Hari Pendidikan Nasional yang
jatuh pada Rabu, 02 Mei 2012, yang tema sentral Hardiknas tahun ini adalah “Bangkitnya Genasi Emas”. M.Nuh
menyampaikan dalam sambutannya, perihal investasi pengembangan SDM sebagai
uapaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. Oleh karena
itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya kepda seluruh anak bangsa untuk
memasuki dunia pendidikan; mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke
perguruan tinggi.
Generasi emas
merupakan generasi yang mewakili harkat dan martabat bangsa. Untuk membentuk
generasi emas melalui pembelajaran bahasa merupakan hal yang sangat penting
karena bahasa merupakan ciri suatu bangsa.
Namun akhir-akhir ini bahasa Indonesia seakan-akan terkalahkan oleh
bahasa gaul yang sering kita dengar di lingkungan atau kelompok bermain. Dalam
berbicara penggunaan bahasa Indonesia yang benar memang sudah tidk lagi
dijadikan hal penting bagi masyarakat dalam berkomunikasi. Upaya melestarikan
bahasa Indonesia harus kita galakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar sesuai dengan EYD
Dengan adanya pembelajaran bahsa
Indonesia di sekolah seharusnya para siswa membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia
dalam berkomunikasi, hal ini mendorong
siswa untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam mencapai prestasi akan
tetapi bahasa Indonesia juga digunakan untuk mencapai tujuannya. Tak hanya
dengan bahasa saja kita ciptakan generasi emas di Indonesia tercinta ini tetapi
dengan pembentukan karakter yang ditanamkan dalam keluarga merupakan modal
utama bagi siswa tersebut untuk menjadi pribadi yang memiliki etika, budi
pekerti yang luhur. Keluargalah yang merupakan titik tolak utama dalam
pembentukan karakter.
Pendidikan juga berperan penting
dalam pembentukan karakter bangsa, kita sebagai pendidik harus bisa menciptakan
generasi penerus yang cakap intelektual, anggun secara moral dan siap
menghadapi tangtangan, membentuk generasi muda menjadi generasi penerus yang
hebat dan unggul dalam dunia IPTEK yang tentunya
disertai dengan IMTAK kepada tuhan YME. Generasi penerus ini yang akan membawa
bangsa ini menjadi jauh lebih maju dan lebih baik . Untuk menciptakan generasi
emas yang akan membawa perubahan pada negeri tercinta ini tentunya harus
diiringi dengan pendidik yang professional, handal, kreatif, aktif, inovatif, inspiratif, efektif, bagi para siswanya.
Di sisi lain, yang juga perlu
disadari, pendidikan bukan tanggung jawab pemerintah/negara semata. Pendidikan
sebagai jalan kemajuan negeri ini harus menjadi komitmen dan kesadaran bersama.
Bertepatan dengan momentum Hardiknas tahun ini, konsep Tri Partit Pendidikan,
yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat, yang ditekankan Ki Hajar Dewantara
(1889-1959) perlu dikuatkan kembali. Tanpa kerja sama yang solid antara ketiga
unsur tersebut, menurut saya, pendidikan tetap sulit menghasilkan generasi
emas. Artinya, Indonesia tetap tanpa kemajuan meskipun telah seabad merdeka
pada tahun 2045 kelak.
Sumber bacaan:
Harian
online kabar Indonesia
Edukasi
kompas
Blog-sanjaya.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar